Cahaya Nada Safitri: Cahaya Terang dari Pinggiran Sidoarjo

Cahaya Nada Safitri: Cahaya Terang dari Pinggiran Sidoarjo

Dari Cedera Hamstring sampai Dislokasi Lutut, Perjuangan Caca dalam Meraih Prestasi

Pagi itu, di Perpustakaan SMP Negeri 1 Tanggulangin, Cahaya Nada Safitri, atau yang lebih akrab disapa Caca, mendatangi tim redaksi web Spintag. Caca dijadwal akan interview mengenai prestasi terbarunya sebagai atlet taekwondo terbaik se-Sidoarjo.

"Saya menekuni taekwondo, sejak kelas 1 SD. Bergabung dengan Dojang Delta Club," tukas gadis kelahiran 2008 ini. Lanjutnya, ia terjun ke dalam cabang taekwondo karena terinspirasi oleh kakaknya yang terlebih dahulu menjadi atlet taekwondo.

"Sebenarnya malah Ibu saya yang menginspirasi. Beliau yang mengenalkan kami pada taekwondo, beliau dulunya atlet taekwondo sebelum menikah dan punya anak," tukasnya.

Siswa kelas IX-9 ini kini sudah memegang sabuk hitam Dan 1. Dari kyorugi sampai poomsae pernah ia geluti. Terbaru ia menyabet gelar Atlet Putri Terbaik dalam Kejurkab Taekwondo 2023 setelah berhasil merengkuh Juara 1 Poomsae Junior Individu dan Juara 1 Poomsae Senior Kelompok. Prestasi tertingginya adalah meraih medali perunggu dalam Kejurprov. Targetnya yang terdekat adalah masuk tim atlet Kabupaten Sidoarjo untuk Porprov 2023.

Bukan tanpa halangan Caca mendapatkan ini semua. Ia harus membayar semua prestasinya dengan beberapa cedera yang bahkan dideritanya sampai sekarang. "Saya sedang proses penyembuhan cedera hamstring dan dislokasi lutut," ujar Caca. Ketika ditanya separah apa cederanya, ia menjawab, "Kadang kalau dibuat jalan, tulang kaki saya seperti bunyi klotak-klotak".

Terlepas dari itu semua, teruslah berprestasi Caca. Wujudkan namamu dalam kenyataan. Menjadi Cahaya. (mgk)